Dialog si Bahlul dengan Setan Debat
Suatu ketika Si Bahlul diberi kesempatan bicara dengan
setannya
Bahlul : Hey, kamu ini siapa?
Setan : saya ini setan, setan yang mau mau mendominasi
manusia.
Bahlul : ngapain kamu?
Setan : aku lagi asyik, ngadu domba orang-orang
yang lagi debat. Hik, hik hik, mereka kayak domba yang mau diadu. Padahal saya
yang ada di nafsu mereka. Hik hik hik.
Bahlul :
maksud lho apa sih?
Setan : iya, mereka-mereka itu nafsunya aku
kuasai sehingga akalnya juga aku dominasi. Jadi sebenarnya akulah dan
temankulah yang pura-pura berdebat.
Bahlul : pinter sekali kau. Bagaimana caranya kamu
mendominasi mereka?
Setan : aku kan berada di dalam darah manusia
dan aku menguasai pula hati mereka sejak mereka lahir. Selama ini aku yang
memimpin mereka untuk berbuat ini itu.
Bahlul : walapun mereka sudah beribadah kepada
Allah.
Setan : mereka hanya merasa beribadah kepada
Allah, mereka itu sebenarnya mengabdi kepada ku. Mereka nggak tahu aja. Ingat
ayat qur’an yg artinya :
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat
Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah
amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat.
Bahlul : di mana itu di Al Qur’annya?
Setan : cari sendiri ah? Aku kan lagi asyik dan sibuk mempermainkan mereka.
Bahlul : kurang ajar kamu ya? Itu ada di Surat Al
Kahfi.
Setan : kamu yang kurang ajar. makanya belajar supaya
tahu.
Bahlul : mereka kan bukan orang-orang kafir?
Setan : iya, itu sangkaan mereka saja.
Bahlul : kok begitu?
Setan : sebagian dari mereka menyangka sudah mengenal
dan bahkan ada mengaku bertemu Tuhan dengan akal dan perasaannya. Padahal
mereka belum benar-benar mengenalku dan mengenal siasatku. Sebagian mereka itu menyangka
bertemu tuhan, padahal itulah aku. he he he he. Disangka aku ini tuhan. Mereka
merasa pinter dan menggunakan akal dan qolbunya, he he he he. he he he he.
Bahlul : mereka kan menggunakan dalil Al Qur’an
dan Hadis shoheh?
Setan : dalil Al Qur’an dan Hadis shoheh apaan.
Kelihatannya begitu. Padahal mereka mengunakan hawa-nafsunya dalam memilih dan
mentafsirkan dalil Al Qur’an dan Hadis shoheh itu.
Bahlul : terus bagaimana caranya supaya kamu
tidak mendominasi manusia?
Setan : kalahkan dulu aku. Hi hi h ihi Hi hi h
ihi Hi hi h ihi Hi hi h ihi
Bahlul : bagaimana caranya mengalahkan kamu dan
teman-temanmu?
Setan : dasar bahlul, cari sendiri caranya.
Kalau aku kasih tahu bisa-bisa aku kalah.
Bahlul : dasar setan!!!!. Kalau kami menggunakan
ketawadzu an, merasa diri banyak dosa, bodoh, mohon syafaat Nabi, apa reaksi
kamu?
Setan : aku mulai khawatir. Jangan pakai itu.
Kamu kan manusia yang dimuliakan. Jangan menghinakan diri.
Bahlul : Kalau kami menggunakan ayat-ayat Al
Qur’an untuk mengalahkan mu, apa reaksi kamu?
Setan : saya lebih pasih membaca ayat-ayat Al
Qur’an daripada kamu. he he he he walaupun mulut kamu sampai ndowerpun aku
nggak akan kalah.
Bahlul : pergi sana, bosen aku bicara denganmu.
Setan : aku nggak akan pergi, wong aku juga ada
di diri kamu.
Bahlul : sialan lu setan. Baiklah. Aku mantapkan dulu
keyakinanku. “Asyhadu an laa ilaa ha ilallooh”.
Setan : aku juga bisa
mengucapkannya “ashadu an laa ilaa ha
ilawlooh. he he he he he he he
Bahlul : Asyahadu anna Muhammadan Rasululloh.
Setan : aku juga
bisa mengucapkannya “ashadu anna
muhamadan rasuluwloh”. he he he he he he
Bahlul : Nabiulloh Uzair bin Imron ‘abdulloh.. Nabiulloh
Isa bin Maryam ‘abdulloh. Ummu Maryam amatulloh.
Setan : eh apa
itu, itu ucapan-ucapan bid’ah, kamu akan
sesat kalau ucapin itu. Jangaaaan. Kamu sesat nanti.
Bahlul : biarin sesat dari setan nggak apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar